Banyak Mau Tapi Gak Mau Repot? Welcome to the Generation of Delusi.
30 Mei 2025
Assalamualaikum, Bro Ku.
Semua orang pengen hidup enak.
Pengen kerja dari mana aja.
Punya bisnis yang autopilot.
Pasangan yang ngerti 24/7.
Mental yang stabil, badan yang ideal, tapi… usaha minim.
Kata kuncinya?
Mau-nya banyak, repot-nya ogah.
Dan itu bukan mimpi.
Itu delusi.
Realita Gak Peduli Keinginan, Dia Cuma Respek Sama Usaha
Lo boleh punya mimpi jadi sukses.
Tapi kalau tiap kali diajak belajar lo bilang, “Nantilah, gue belum mood.”
Kalau tiap dikasih kritik lo ngambek,
Dan tiap gagal lo nyalahin sistem…
Selamat datang di generasi yang mentalnya ringkih, tapi ekspektasinya langit.
Ciri-Ciri Lo Lagi Kena Sindrom Delusi Progress:
Pengennya hasil cepat, tapi tiap ditantang, jawabnya: “Capek ah.”
Ngerasa spesial, padahal belum ngebuktiin apa-apa.
Overthinking mulu, tapi gak pernah take action.
Ngomongin passion, tapi kerjaannya scroll TikTok 3 jam.
Bro, hidup gak bakal ngasih shortcut.
Kalau lo gak mau jalan, ya lo akan ketinggalan.
Lo Mau Banyak? Ya Siapin Diri Buat Repot
Mau badan ideal?
Ya bangun pagi, diet, keringetan.
Mau pasangan yang stabil?
Ya belajar komunikasi, bukan cuma manis di awal doang.
Mau income besar?
Ya siapin mental buat ditolak, gagal, dimulai dari nol.
Karena semua yang lo mau…
harganya adalah repot, konsisten, dan mental tahan banting.
Penutup: Jangan Hanya Jadi Pemimpi, Jadi Pekerja Juga
Bro ku...
Mau lo segunung, tapi kalau usaha lo seremeh status WA,
ya wajar kalau hidup lo stuck di situ-situ aja.
Mimpi itu sah. Tapi kalau lo gak gerak, mimpi itu berubah jadi halu.
Jadi…
Gak usah malu mulai dari bawah.
Malu itu kalau lo udah tau maunya banyak, tapi kerjaannya ngeluh terus.
Wassalamualaikum, Bro.
Kurang-kurangin delusi, lebihin aksi. Karena yang paling jauh itu bukan Jakarta – Papua, tapi jarak antara niat dan realisasi.
