Berhentilah Membicarakan Aib Orang Lain
22 Jun 2025
Assalamualaikum, Bro Ku.
Ngomongin orang itu gampang.
Apalagi kalau yang dibahas itu aibnya.
Rasanya seru, padahal gak sadar… kita lagi ngerusak dua hal sekaligus: harga diri orang lain dan nilai diri sendiri.
Dan yang lebih parah, kita ngerasa gak salah.
Padahal... itu bisa jadi ujian buat dia dan buat lo juga.
Aib Itu Ujian, Bukan Konsumsi Publik
Kadang lo ngerasa punya hak buat “mengingatkan” atau “ngomongin”,
padahal sebenarnya... lo cuma menikmati posisi di mana lo kelihatan lebih baik dari dia.
Padahal belum tentu lo lebih baik.
Bisa jadi, aib dia adalah ujian buat dia — dan reaksi lo, adalah ujian buat lo.
“Yang diuji bukan cuma dia yang jatuh, tapi lo juga...
Diuji: apakah lo diam, atau malah ikut sebar-sebar keburukan.”
Kata Ulama? Sibuk Cari Aib Orang Itu Tanda Bahaya
Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullaah berkata:
"Termasuk tanda kebinasaan seseorang adalah suka melupakan aib diri sendiri dan sibuk mengurusi aib orang lain."
(Miftaah Daar as-Sa’aadah, 1/297)
Lo sibuk ngomentarin dosa orang,
padahal dosa lo sendiri udah numpuk tapi belum lo taubatin.
Lo nyaman ngebahas kesalahan orang,
tapi lupa ngebenerin kekacauan dalam hati lo sendiri.
Kalau Gak Bisa Menutup, Minimal Jangan Membuka
Lo gak tahu seberapa keras dia berusaha berubah.
Lo gak tahu seberapa perih dia bangkit dari jatuh.
Dan lo gak tahu, mungkin lo sendiri bisa aja jatuh di titik yang sama... besok.
“Menjaga lisan itu lebih berat dari menjaga rahasia orang lain. Tapi itu yang membedakan orang yang benar-benar bertaqwa.”
Penutup: Jangan Sampai Dosa Orang Jadi Jalan Lo ke Kebinasaan
Bro ku…
Kalau lo gak bisa bantu dia bangkit,
minimal… jangan jadi alasan dia makin tenggelam.
Karena bisa jadi, Allah tutupi aib lo hari ini...
bukan karena lo lebih baik,
tapi karena kasih sayang-Nya yang lo sendiri gak layak terima.
Jangan sibuk cari salah orang,
sampai lupa... bahwa hisab nanti sifatnya personal.
Wassalamualaikum.
