Mengapa Cara Kita Memandang Hidup Menentukan Segalanya?
16 Apr 2025
Assalamualaikum, Bro Ku!
Gimana kabarnya nih? Semoga selalu dalam keadaan baik dan semangat ya. Kali ini, kita mau ngobrol santai soal sesuatu yang sering memengaruhi cara kita menjalani hidup: Locus of Control . Apa itu sih? Nah, yuk kita bahas bareng-bareng supaya kamu bisa lebih paham dan mengelola hidup dengan lebih bijak!
Apa Itu Locus of Control?
Bro ku, pernah gak kamu mikir kenapa ada orang yang selalu merasa "hidupnya diatur oleh takdir" atau sebaliknya, "semua tergantung usaha sendiri"? Nah, konsep inilah yang disebut Locus of Control (pusat kendali). Dalam psikologi, Locus of Control adalah keyakinan seseorang tentang apa yang mengendalikan kejadian dalam hidup mereka.
Secara umum, Locus of Control dibagi menjadi dua:
Internal Locus of Control
Orang dengan locus of control internal percaya bahwa mereka punya kendali penuh atas hidup mereka. Mereka yakin bahwa hasil dari setiap usaha bergantung pada tindakan dan keputusan mereka sendiri.External Locus of Control
Sebaliknya, orang dengan locus of control eksternal cenderung berpikir bahwa hidup mereka ditentukan oleh faktor luar, seperti takdir, nasib, atau orang lain. Mereka merasa kurang memiliki kontrol atas apa yang terjadi.
Mana yang Lebih Baik?
Nah, bro, pertanyaannya adalah: mana yang lebih baik antara locus of control internal atau eksternal? Jawabannya: tergantung situasi! Tapi secara umum, memiliki internal locus of control lebih bermanfaat karena membuat kita lebih bertanggung jawab atas hidup kita sendiri.
Namun, sebagai seorang Muslim, kita juga harus ingat bahwa segala sesuatu tetap berada dalam kehendak Allah SWT. Jadi, idealnya kita harus menyeimbangkan antara locus of control internal (usaha) dan kepasrahan kepada Allah (tawakkal).
Hubungan Locus of Control dengan Islam
Bro ku, dalam Islam, kita diajarkan untuk berusaha maksimal tapi tetap pasrah kepada Allah . Ini mirip banget dengan kombinasi locus of control internal dan eksternal. Misalnya:
Internal Locus: Ketika kita diperintahkan untuk bekerja keras, belajar, atau berdoa. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka berusaha mengubahnya sendiri.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri."
(QS. Ar-Ra'd: 11)External Locus: Di sisi lain, kita juga diajarkan untuk tawakkal, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Karena pada akhirnya, hasil dari semua usaha kita ada di tangan-Nya.
"Dan bertawakkallah kepada Allah, dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara."
(QS. Al-Ahzab: 3)
Jadi, sebagai seorang Muslim, kita harus pandai-pandai mengombinasikan keduanya: berusaha sekuat tenaga tapi tetap pasrah kepada Allah .
Contoh Nyata Locus of Control dalam Hidup
Supaya lebih mudah dipahami, yuk kita lihat beberapa contoh nyata bagaimana locus of control memengaruhi cara kita menjalani hidup:
Ketika Gagal Ujian
Internal Locus: "Aku gagal ujian karena aku kurang belajar. Ke depannya, aku harus lebih rajin dan fokus!"
External Locus: "Aku gagal ujian karena soalnya terlalu sulit atau dosennya gak adil."
Ketika Ditolak Melamar Pekerjaan
Internal Locus: "Mungkin CV-ku kurang menarik atau aku belum cukup kompeten. Aku harus belajar lebih banyak lagi."
External Locus: "Perusahaan ini pasti diskriminatif atau mungkin rezekiku bukan di sini."
Ketika Sakit
Internal Locus: "Aku sakit karena pola hidupku kurang sehat. Aku harus mulai olahraga dan makan lebih sehat."
External Locus: "Ini sudah takdir Allah. Aku cuma bisa pasrah."
Dari contoh-contoh di atas, kita bisa melihat kalau internal locus of control cenderung membuat kita lebih proaktif dan bertanggung jawab, sementara external locus of control kadang bikin kita jadi kurang termotivasi untuk berubah.
Bagaimana Cara Mengembangkan Internal Locus of Control?
Bro ku, kalau kamu merasa lebih condong ke external locus of control, jangan khawatir. Kamu bisa melatih diri untuk mengembangkan internal locus of control dengan cara-cara berikut:
Ambil Tanggung Jawab
Mulailah dengan mengakui bahwa kamu punya kendali atas tindakanmu sendiri. Jangan langsung menyalahkan orang lain atau keadaan saat sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.Fokus pada Solusi, Bukan Masalah
Saat menghadapi masalah, tanyakan pada dirimu: "Apa yang bisa aku lakukan untuk memperbaiki ini?" Alih-alih hanya mengeluh atau merasa pasrah.Belajar dari Pengalaman
Setiap kegagalan atau keberhasilan adalah pelajaran. Evaluasi apa yang sudah kamu lakukan, dan cari tahu bagaimana cara memperbaikinya di masa depan.Tetap Berdoa dan Bersyukur
Meskipun kita berusaha maksimal, jangan lupa untuk selalu berdoa dan bersyukur kepada Allah. Ingat, semua hasil akhir tetap ada di tangan-Nya.Baca Ayat Inspiratif
Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang mengajarkan kita untuk berusaha dan bertawakkal. Salah satunya adalah:"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (keperluan)nya."
(QS. At-Thalaq: 3)
Penutup
Jadi, bro ku, Locus of Control itu penting banget buat membantu kita memahami cara kita menghadapi hidup. Kalau kita lebih condong ke internal locus of control, kita akan lebih proaktif dan bertanggung jawab. Tapi, sebagai seorang Muslim, kita juga harus ingat untuk tetap tawakkal kepada Allah, karena Dia-lah yang mengatur segala sesuatu.
Mulai sekarang, yuk kita latih diri untuk lebih bertanggung jawab atas hidup kita, tapi tetap pasrah kepada Allah. Ingat, usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha itu kosong. Jadi, mari kita seimbangkan keduanya!
Semangat terus, bro ku! Sampai jumpa di artikel berikutnya ya. 🙌
Wassalamualaikum Wr. Wb.