Rezeki Itu Bukan Cuma Urusan Minta, Tapi Juga Urusan Layak
2 Jun 2025
Rezeki Itu Bukan Cuma Urusan Minta, Tapi Juga Urusan Layak
Setiap hari kita berdoa:
“Ya Allah, lancarkan rezekiku.”
Tapi coba tanya ke diri sendiri:
Udah pantaskah kita dikasih kelancaran itu?
Bukan karena Allah pelit, tapi karena rezeki gak jatuh ke sembarang hati.
Apalagi hati yang masih senang nyakitin orang lain — atau bahkan dirinya sendiri.
Lo Mau Dikasih Lebih, Tapi Masih Gak Adil Sama Orang Lain?
Masih suka ngatain, ngejek, atau ngeluhin orang di belakang?
Masih manfaatin kebaikan orang tanpa tahu diri?
Masih hitung-hitungan sama sesama, tapi nuntut langit untuk murah hati?
“Rezeki yang lo minta belum datang, mungkin karena ada doa orang yang lo sakiti yang lebih cepat nyampe.”
Dan Gimana Sama Diri Lo Sendiri?
Zolim gak selalu ke orang lain. Kadang yang paling sering lo zolimi… ya diri sendiri:
Nunda-nunda hal penting yang bisa bikin hidup lo lebih baik.
Ngasih makan tubuh lo dengan hal gak sehat, tapi berharap hidup panjang.
Bikin pikiran lo overworked, insecure, penuh omelan dalam kepala.
“Kalau lo gak bisa berlaku adil ke diri sendiri, gimana mau dipercaya untuk pegang lebih?”
Rezeki Itu Tentang Keselarasan
Allah Maha Adil.
Dia gak kasih sesuatu cuma karena lo minta, tapi karena lo juga siap dan layak.
Kalau masih suka nyakitin orang lain, ngeluhin takdir, atau ngebohongin diri sendiri,
jangan heran kalau rezeki seret — bukan karena kutukan, tapi karena belum selaras.
Penutup: Bersihkan Hati, Bukan Sekadar Dompet
Lo boleh kerja keras. Lo boleh minta rezeki tiap sujud.
Tapi jangan lupa bersihin cara lo hidup.
Karena rezeki yang baik, gak akan nyangkut di hidup yang masih zolim.
“Kadang rezeki bukan tertahan, tapi memang belum cocok dititipin ke hati yang belum bersih.”
Mulai dari minta maaf.
Mulai dari berhenti nyakitin.
Mulai dari jujur ke diri sendiri.
Itu juga bagian dari usaha biar rezeki lo gak cuma lancar — tapi juga berkah.
