Katanya pengen inner peace, tapi every decision lo driven by fear. I mean, seriously?
30 Mei 2025
Assalamualaikum, Bro Ku.
Lo bilang lo lagi cari ketenangan batin.
Katanya pengen “inner peace”, hidup yang damai, gak drama, gak ribet.
Tapi…
kenapa setiap langkah lo selalu karena takut?
Takut ditinggal
Takut gak diterima
Takut gagal
Takut keliatan salah
Takut disalahpahami
Lo sebut itu “berhati-hati”?
Padahal jelas-jelas itu bentuk lo dikendalikan rasa takut.
Inner Peace Gak Akan Dateng Dari Hati yang Penakut
Lo pikir diam = tenang?
Lo pikir menghindar = damai?
Nope.
Itu bukan damai. Itu defense mechanism.
Dan makin sering lo pakai itu sebagai tameng,
makin jauh lo dari yang namanya inner peace.
Kalau Semua Pilihan Lo Berdasarkan “Takut”, Gimana Lo Bisa Hidup Tenang?
Lo nolak orang bukan karena gak cocok, tapi karena takut terluka.
Lo diem bukan karena bijak, tapi karena takut debat.
Lo stay di zona nyaman bukan karena bahagia, tapi takut chaos.
Lama-lama, lo bukan hidup.
Lo cuma bertahan.
Dan itu beda jauh dari hidup dengan damai.
Damai Itu Dateng Setelah Lo Berani
Berani bilang “enggak” tanpa rasa bersalah.
Berani bilang “iya” walau ada risiko.
Berani kehilangan yang gak sefrekuensi.
Berani berdiri buat hal yang lo yakini.
Itu baru pondasi inner peace.
Keberanian — bukan rasa takut — yang bawa lo ke titik tenang.
Penutup: Lo Gak Akan Ketemu Damai Kalau Setiap Gerakan Lo Digiring Oleh Ketakutan
Bro ku,
Inner peace itu bukan zona nyaman.
Bukan menghindari masalah.
Tapi hadir penuh di tengah masalah, dan tetap bisa tenang karena lo gak dikendalikan rasa takut.
Jadi…
Kalau hidup lo sekarang “tenang”, tapi semua pilihan lo karena takut…
Maaf, itu bukan damai. Itu ilusi.
Wassalamualaikum, Bro.
Jangan-jangan selama ini yang lo kejar bukan inner peace, tapi pelarian yang keliatannya adem.
