Lo gak tired faking productivity just to look okay di social media?

30 Mei 2025

Assalamualaikum, Bro Ku.

Scroll story lo…
Jam 5 pagi udah post sunrise, coffee, to-do list, quotes tentang produktivitas.
Siangnya: kerja dari kafe, buka laptop, edit konten, sharing goals.
Malamnya: evaluasi harian, baca buku self-help, tutup dengan tulisan "grateful".

Kelihatannya hidup lo rapi, sibuk, teratur.

Tapi gue mau nanya jujur:

Lo beneran produktif?
Atau lo cuma capek… pura-pura sibuk biar keliatan “on track”?


Beda Sibuk Sama Produktif

Produktif: lo kerja buat tujuan jelas.
Sibuk: lo sibuk buat nutupin kekosongan emosional.

Produktif: ada hasil nyata.
Sibuk: ada story tiap hari, tapi hidup gak kemana-mana.


Kenapa Lo Harus Nampilin Semuanya?

Karena lo takut dikira “gak ngapa-ngapain”?
Karena lo butuh validasi bahwa lo masih kuat?
Atau karena lo sendiri gak yakin lo sedang baik-baik aja, jadi lo harus meyakinkan orang lain?

Bro, jangan sampe hidup lo isinya cuma:
kerja, post, overthinking, ulang.


Lo Gak Harus Buktiin Apa-Apa ke Siapa-Siapa

Lo boleh slow down.
Lo boleh gak update apa pun hari ini.
Lo boleh punya hari yang berantakan dan diem aja tanpa alasan.

Produktivitas sejati gak butuh penonton.
Dia tenang, hening, dan tetap jalan — bahkan tanpa applause.


Penutup: Stop Faking It, Start Facing It

Kalau lo capek, bilang.
Kalau lo stuck, berhenti sebentar.
Kalau lo ngerasa kosong, duduk dan jujur sama diri lo sendiri.

Karena inner peace itu gak datang dari berapa banyak post lo per hari,
tapi dari seberapa dalam lo kenal dan nerima diri sendiri — bahkan pas lagi gak ngapa-ngapain.

Wassalamualaikum, Bro.

Kalau lo ngerasa artikel ini nyelekit, mungkin karena lo lagi ngejalanin sendiri hidup yang lo tahu palsu tapi lo paksain terus.

Follow us

or connect with us on

© 2025 Asril

Created with by ❤️Getah Creative

Follow us

or connect with us on

© 2025 Asril

Created with by ❤️Getah Creative

Follow us

or connect with us on

© 2025 Asril

Created with by ❤️Getah Creative