Kebanyakan nonton self-help TikTok tapi masih ngegas kalau dikasih feedback.
31 Mei 2025
Bro, lo nonton video motivasi tiap hari.
Dengerin podcast self-growth.
Baca quotes tentang healing dan boundaries.
Tapi giliran dikasih feedback jujur, reaksi lo?
“Gue ngerasa diserang.”
“Lo gak tau gue udah sejauh apa berkembang.”
“Gue emang gini orangnya, terima aja.”
Lucu ya. Belajar self-awareness tapi gak bisa diajak ngaca.
Belajar Self-Growth Itu Gak Sama dengan Jadi Anti Kritik
Self-help itu bagus…
Kalau lo bener-bener ngelakuin.
Bukan cuma buat bahan konten atau pembelaan diri.
“Feedback itu bukan serangan. Itu cermin.”
Kalau lo kabur tiap kali dikritik, lo bukan healing.
Lo lagi ego boost disguised as ‘self-care’.
Tanda-Tanda Lo Bukan Bertumbuh, Tapi Cuma Nyari Validasi:
Suka banget ngomongin growth, tapi nol aksi nyata
Marah tiap dikasih masukan, meskipun dengan cara baik
Ngomongin ‘boundaries’, tapi sebenernya cuma gak mau diganggu egonya
Posting tentang ‘healing’, tapi gak pernah introspeksi beneran
Feedback Bukan Toksik, Egosentris Lo yang Masih Rapuh
Self-help yang asli bikin lo makin terbuka,
bukan makin defensif.
“Orang yang dewasa gak selalu setuju,
tapi bisa nerima beda pandangan tanpa drama.”
Kalau tiap kali lo dikasih masukan lo langsung ngegas,
berarti yang perlu dibantu bukan mindset…
tapi ego yang belum siap bertumbuh.
Penutup:
Lo Gak Akan Bertumbuh Kalau Gak Siap Dengar yang Gak Enak
Bro, pertumbuhan itu gak nyaman.
Tapi discomfort itu bagian dari perjalanan.
Jadi lain kali lo nonton TikTok self-help dan bilang:
“I’m working on myself”
Pastikan itu bukan sekadar aesthetic caption.
Tapi benar-benar refleksi dari perubahan yang lo jalanin.
Wassalamualaikum, Bro.
Karena dewasa itu bukan soal teori — tapi soal aksi dan respons.
