Realita itu bukan musuh, itu cermin. Hadapi, bukan hindari.
31 Mei 2025
Assalamualaikum bro
Bro, lo bisa ngeles, lo bisa nyalahin siapa pun...
Tapi ujung-ujungnya, lo tetap harus ngaca.
Karena realita itu gak pernah bohong.
Yang sering bohong? Respon lo terhadap realita.
“Yang lo sebut ‘kerasnya hidup’ kadang cuma keras kepala lo yang gak mau adaptasi.”
Realita Gak Butuh Izin Lo Buat Tetap Ada
Lo bisa pura-pura gak lihat kenyataan,
tapi hidup gak akan berhenti cuma karena lo lagi denial.
Lo gak punya uang? Bukan salah ekonomi, tapi mungkin gaya hidup lo.
Lo capek kerja? Mungkin karena lo bilang "iya" ke semua hal yang lo benci.
Lo stuck? Bisa jadi karena lo takut keluar dari zona nyaman.
“Selama lo sibuk cari kambing hitam, realita bakal terus nempelin kaca ke muka lo.”
Hadapi = Tumbuh.
Hindari = Muter di Drama yang Sama.
Lo gak bisa sembuh dari hal yang lo gak berani akui.
Dan lo gak akan maju kalau terus ngarepin dunia berubah duluan.
Cermin itu gak bakal berubahin wajah lo.
Lo yang harus mulai benahin apa yang lo lihat di sana.
Tanda-Tanda Lo Lagi Hindari Realita:
Scroll 6 jam, kerja 1 jam
Pura-pura sibuk biar gak mikirin keputusan penting
Ngerasa semua orang salah, lo doang yang paling benar
Nyari pelarian, bukan solusi
“Bukan hidup lo yang berat, mungkin lo aja yang belum siap ngakuin bahwa lo masih kabur terus.”
Penutup:
Lo Bisa Hindarin Realita Hari Ini, Tapi Besok Dia Datang Lagi... Lebih Galak
Semakin lo lari, semakin hidup ngejar.
Semakin lo ngaca, semakin hidup kasih petunjuk.
“Berani liat kaca itu awal dari perubahan. Karena yang disembuhkan bukan dunia… tapi cara lo ngeliat dan ngejalaninnya.”
Waktunya berhenti ngambek.
Ngaca. Ngaku. Gerak.
Wassalamualaikum, Bro.
